Minggu, 07 Maret 2010

GREEN UNIVERSITY, NILAI PLUS DIMATA MASYARAKAT

Banyak hal yang dibicarakan orang saat ini, utamanya isu tentang lingkungan. Kesadaran elemen-elemen masyarakat sangat diperlukan dalam menyelamatkan bumi ini. Peran univesitas sendiri sangat diperlukan dalam menjaganya.
Salah satu bentuk kepedulian universitas terhadap lingkungan hidup adalah melalui Green University. Menurut ketua Pusat Studi Lingkungan (PSL) Ubaya, Yunus Fransiscus ST MSc, ada beberapa hal yang berkaitan dengan Green University. “Berbicara mengenai komitmen university terhadap lingkungan, artinya kalau saat ini lingkungan sudah menjadi isu global, bagaimana universitas menangkap isu itu dan berkomitmen untuk melakukan sesuatu dalam langkah pengelolaan lingkungan hidup,” terang Yunus.
Upaya pengelolaan itu sendiri dalam universitas terbagi dalam 2 macam. “Yang pertama, menjadikan isu lingkungan dalam kurikulum, yang di transfer melalui mata kuliah,” lanjut Yunus. Aplikasinya pun dapat diterapkan dalam semua fakultas, misalnya fakultas hukum melalui Hukum Lingkungan, fakultas ekonomi lewat ilmu terkait Environmental Management Accounting. Implementasi yang kedua adalah bagaimana universitas memberikan ruang hijau di lingkungan kampus, tidak melulu hanya membangun bangunan-bangunan fisik. Lebih dalam lagi, bagaimana unversitas dapat menggandeng dan mendampingi masyarakat sekitar, seperti halnya Ubaya yang memiliki Pusdakota, dan juga merefleksikan lewat PSL.
Tentu, ketika sebuah universitas sudah berkomitmen untuk menjadi Green University, selalu diiringi oleh dampak-dampak. “Sekarang ini institusi yang berkomitmen terhadap lingkungan memilki nilai plus dimata masyarakat lokal, nasional, hingga internasional,” lanjut pria berkacamata itu. Ia mencontohkan, bagaimana negara yang mampu meluaskan hutannya seperti Bhutan, image di mata internasional itu tinggi. Demikian pula dengan university, jika university sudah berkomitmen terhadap lingkungan, tentu imagenya sangat bagus. Hal positif lainnya adalah bagaimana membekali mahasiswa dengan ilmu lingkungan yang terus berkembang ini, karena kedepannya isu ini akan terus berkembang, sehingga mereka tidak akan kuper dan isu ini akan terus menarik perhatian. Mengenai dampak negatif, Yunus mengatakan sebenarnya tidak ada dampak yang ditimbulkan ketika university berkomitmen menjadi Green University.
Lebih khusus untuk Ubaya sendiri, menurutnya university ini sudah Green University. Hal tersebut didasarkan atas mata kuliah-mata kuliah tentang lingkungan hidup di jurusan-jurusan, punya PSL dan Pusdakota. Selain itu yang terbaru adalah UTC, dimana UTC mengangkat konsep eco-village, yang disainnya mempertimbangkan lingkungan, contohnya pengolahan kotoran manusia, penampungan air tadah hujan, dan pemanfaatan sinar matahari menjadi energy listrik. Rencana terbaru yang saat ini masih dalam proses pembuatan adalah pengolahan air limbah dapur dimana tumbuhan-tumbuhan akan menyerap polutan dari limbah rumah tangga itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar